Pages

The Dark Knight Rises (2012)

The Dark Knight Rises
Film penutup trilogi superhero terkeren saat ini telah tiba! This is my most anticipated movie of 2012, and indeed, this movie satisfies me—really satifies me.
Ending agak gantung di “The Dark Knight” membuat “The Dark Knight Rises” (TDKR) begitu spesial. Di film kedua itu, rakyat Gotham City dipaksa percaya bahwa Batman (diperankan oleh Christian Bale) membunuh Harvey Dent (diperankan oleh Aaron Eckhart) dan Batman dikecam sebagai penjahat kota. Kini, setelah absen selama delapan tahun, Batman a.k.a Bruce Wayne terpanggil untuk kembali hadir di tengah-tengah kericuhan kota Gotham akibat ulah Bane (diperankan oleh Tom Hardy) dkk yang berniat menghancurkan kota.
Pada awalnya, satu-satunya yang membuat gw nungguin banget TDKR adalah ceritanya. Jujur, gw ga begitu berharap dengan pemerannya, apalagi tokoh villain-nya. Berbeda dengan saat gw selesai nonton “Batman Begins” yang ngasih sneakpeek akan kehadiran Joker di “The Dark Knight”.  Karakter Joker oleh almarhum Heath Ledger sangat nempel di kepala gw seusai menonton “The Dark Knight” dan di film ketiga ini, gw sangsi tokoh villain-nya mampu menghapuskan karakter Joker yang notable banget itu. Beberapa review juga menyebutkan bahwa “The Dark Knight” menjadi bagus justru karena kehadiran Joker dan tanpa Joker, diperkirakan TDKR akan flop.
"When Gotham is ashes, you have my permission to die." -- Bane
Untungnya, rasa pesimis itu pudar seusai nonton TDKR. Yang membuat keren TDKR adalah wrap-up ceritanya yang tidak terduga tetapi juga memuaskan untuk menjadi sebuah penutup. Karakter baru seperti Selina Kyle alias Catwoman (diperankan Anne Hathaway) dan John Blake (diperankan oleh Joseph Gordon-Levitt) mampu memberikan sentuhan yang manis atas grand-design plot penutup ini. Anne Hathaway really stole my attention! She’s so sweet, gorgeous, hot, bitchy, and clever at the same time. Joseph Gordon-Levitt yang memerankan police-turn-to-detective John Blake juga tampil firm dengan suara yang tegas, walaupun gw merasa posturnya masih terlalu kurus untuk jadi seorang polisi. Tom Hardy sebagai Bane, sang villain, juga mampu membawa karakter jahat yang khas dengan gaya bicaranya dan gesture-nya, walaupun gw tetap menganugerahkan Joker sebagai best villain of the three movies. Honestly, despite of his big body, Bane didn’t terrify me at all. Michael Caine (memerankan Alfred), Gary Oldman (memerankan Gordon), dan Morgan Freeman (memerankan Lucius Fox) tetap bermain dengan baik, sama seperti film-film sebelumnya. Marion Cotillard? Kehadirannya di film ini sebagai Miranda Tate agak bikin plot jadi tambah pelik dan bahkan hingga menuju akhir film, gw masih bertanya-tanya apakah dia antagonis atau protagonis (until you reveal it by yourself :P). Dan, at last, Christian Bale memerankan Bruce Wayne yang insecure, ga bisa move on, dan depressed di film ini.
Nolan bertahan dengan gaya penceritaan yang cepat, tanpa peralihan antar-scene yang memakan waktu. TDKR memperlihatkan sinematografi yang tergolong mumpuni untuk sebuah film dengan cukup banyak aksi ini. Gw selalu suka dengan pengambilan wide angle kota Gotham dari langit, ini udah jadi ciri khas The Dark Knight Trilogy banget. Musik latar dan score yang khas juga masih menghiasi TDKR. Gw bisa katakan aspek-aspek teknis di atas sangat suportif terhadap kisahnya sendiri. Oh ya, dialog! Dialog-dialog dalam TDKR masih serupa dengan dua film sebelumnya: perlu pengkajian, agak tidak straight-to-the-point, tetapi juga penuh makna. Kehadiran “The Bat”, helikopter yang bisa manuver dan jungkir-balik di udara itu, sebagai kendaraan baru Batman membuat TDKR tampil lebih keren.
Seluruh jajaran cast dan plot yang ribet membuat TDKR terkesan sulit untuk diterima oleh penonton awam. Gw harus tekankan bahwa bagi Anda yang belum nonton “Batman Begins” dan “The Dark Knight”, menonton TDKR bukan pilihan yang tepat. Sebagai film lanjutan, Anda akan bingung jika tidak nonton dua film sebelumnya. Tapi, percayalah, bagi Anda yang telah mengikuti untaian dua film tersebut, TDKR akan membuat Anda tercengang. Gw harus setuju dengan pendapat Cracked.com bahwa “Nolan represents the ideal director: someone who can make big-budget, crowd-pleasing action movies for the thinking man.” Memang, tidak banyak sutradara yang bisa bikin film berkualitas, berpeluang besar masuk berbagai movie-award, sambil juga menghasilkan pendapatan yang fantastis dan memuaskan mata penonton. Sejauh ini, gw baru menemukan Peter Jackson (“Lord of The Rings” trilogy) dan James Cameron (“Titanic”, “Avatar”) yang mampu melakukan hal yang sama. Ah, rasanya durasi 160 menit film ini berlalu sangat cepat, dan sampai sekarang gw masih pengen nonton TDKR berkali-kali. Gw belum pernah keluar dari bioskop dengan begitu speechless-nya akibat terpesona dengan filmnya. TDKR menutup trilogi terbaik tentang superhero dengan luar biasa. Sekali lagi, TDKR menutup trilogi terbaik tentang superhero dengan luar biasa. Salut!

The Dark Knight Rises

 outstanding 

The Dark Knight Rises
THE DARK KNIGHT RISES
YEAR 2012
GENRE Action, Crime
CAST Christian Bale,
Tom Hardy,
Anne Hathaway
WRITER Jonathan Nolan,
Christopher Nolan
DIRECTOR Christopher Nolan
MORE ABOUT THIS MOVIE
see IMDB page

Akbar Saputra

Phasellus facilisis convallis metus, ut imperdiet augue auctor nec. Duis at velit id augue lobortis porta. Sed varius, enim accumsan aliquam tincidunt, tortor urna vulputate quam, eget finibus urna est in augue.

3 comments:

  1. bar, coba nonton batman & robin
    http://www.imdb.com/title/tt0118688/

    ingin liat reviewnya :p

    ReplyDelete
    Replies
    1. ini film 1997 ya? wah, nanti coba donlot deh. hehe.

      Delete
  2. reviewnya keren min ! kami punya filmnya loh, yang mau nonton silahkan langsung aja ke http://www.gostrim.com

    ReplyDelete